Selasa, Juli 10, 2007

Borobudur and The New 7Wonders

Banyak komentar baik di koran maupun di internet tentang Borobudur yang tidak masuk dalam 7(Tujuh) Keajaiban Dunia versi baru. Sayangnya yang memberikan komentar itu tidak tahu persis apa kaitan antara Borobudur dengan The New 7Wonders. Bahkan ada yang berkomentar bahwa Indonesia terlalu lamban memberikan respon dan tidak mensosialisasikan pemilihan New 7Wonders ini.

Bernard Weber sorang pembuat film, petualang, aviator, dan juga museum curator adalah penggagas New 7Wonders dan mengkampanyekan pemilihan 7 keajaiban dunia sejak tahun 2005. Weber mendirikan yayasan yang ber markas di Heidi Weber Museum di Zurich, membentuk panelist akhli untuk memilih 21 kandidat dari 77 nominee keajabiban dunia berdasarkan kategori tertentu antara lain : rentang waktu sampai th 2000, monumen adalah buatan manusia, punya nilai arsitektur dan artisitik, dikenal secara global dll. Tidak heran jika anggota panelis akhlinya sebagian besar adalah para arsitek kondang dari segala penjuru dunia, termasuk Zaha Hadid wanita pertama pemenang Pritzker Architecture Prize. Hasil pemilihan diumumkan Januari 2006. Panelis diketuai oleh Dr. Federico Mayor Zaragoza, mantan Director General UNESCO.

Dari 21 kandidat dilakukan voting untuk memperoleh 7 yang terfavorit. Pemilihan dilakukan dengan voting melalui internet online, sms dan telpon di seluruh dunia. Voting diumumkan tanggal 7 Juli 2007 (07.07.07) di Lisbon Portugal. Yang muncul adalah :

1. Chichén Itzá, Mexico
2. Christ Redeemer, Brazil
3. The Great Wall, China
4. Machu Picchu, Peru
5. Petra, Jordan
6. The Roman Colloseum, Italy
7. The Taj Mahal, India

Borobudur tidak termasuk dalam 21 kandidat, apalagi dalam 7 keajaiban dunia versi baru ini. Hal ini membuat banyak orang (Indonesia) protes kenapa Borobudur tidak masuk? Pasalnya Borobudur merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia katanya. Kapan dan siapa yang menyatakan itu masih perlu ditelusuri lebih lanjut.

Borobodur adalah sebuah World Heritage yang dipilih oleh UNESCO berdasarkan ktriteria tertentu, 6 kriteria kultural dan 4 kriteria alam. Sekali dinyatakan sebagai world heritage ya tetap world heritage.

Menurut saya, yang terpilih sebagai the New 7Wonders itu adalah world heritage yang popularitas nya paling tinggi dari segi arsitektural dan nilai arstistik berdasarkan voting yang digagas Benhard Weber. Bagaimana agar Borobudur bisa menjadi salah satu dari the Next New 7Wonders, inilah tantangan yang harus menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua bangsa Indonesia, bukan hanya pekerjaan rumah Menteri kebudayaan dan Pariwisata. Harus digali unsur mana dari Borobudur yang bisa ditonjolkan sehingga menjadi populer didunia. Bagaimana menurut anda?

Tidak ada komentar: